Monday, April 30, 2012

34.KuIntai Mentari Di Celah Daun


Merimbun daun
tumbuh meliar pohon-pohon
mengutip cahaya
dari pagi sampai senja
tidakkah sia-sia ?
tanpa menghasilkan buah.

Kuintai mentari di celah daun
tajam memanah retak hati
atma cintanya pecah
ada kesal ada amarah
juga keangkuhan rasa
dia yang memiliki cahaya
memang berhak mengutus kesal.

Melangkah mentari
pada galaksi hokum
siang yang tak pernah renggang
tak tahu menceroboh sempadan malam
tak mahu bulan berkecil hati
walau bulan sekadar menumpang.

Aku mengerti sifat mentari
menyalur kasih pada semua
tak memilih warna
sesekali komulus menghalang
retak luka hatinya
menirislah pilu resah hatinya
menjadi gerimis dingin mendamaikan
Ah!,bersatu mentari dengan hujan
memakmurkan.

Kuintai mentari di celah daun
kunampak di tinggi pucuk
kenapa pohon hidup sia-sia?
tumbuh meliar
sepanjang hayat tanpa ibadat.

Maha Kaya Tuhan
tidak kerugian apa-apa.

Yajuk
Bukit jering
14022012

• SAJAK > 2011 (Jan-Jun) > KuIntai Mentari Di Celah Daun disumbangkan pada Sabtu, 19 Februari 2011 9:04:34 PM • Kali terakhir diubah pada Sabtu, 19 Februari 2011 9:04:34 PM oleh yajuk 

No comments:

Post a Comment